
Raksasa perbankan investasi asal Amerika Serikat, JPMorgan, merilis analisis terbaru yang menyoroti valuasi harga Bitcoin (BTC) terhadap emas. Menurut perusahaan, harga Bitcoin saat ini masih tergolong rendah atau undervalued jika dibandingkan dengan harga emas sebagai aset investasi. JPMorgan memperkirakan kapitalisasi pasar Bitcoin perlu meningkat sekitar 13% untuk bisa setara dengan total nilai investasi emas di pasar saat ini.
Dalam laporan risetnya, JPMorgan secara spesifik membandingkan kapitalisasi pasar Bitcoin dengan total investasi yang ada pada emas oleh sektor swasta, yang nilainya ditaksir mencapai sekitar US$5 triliun. Untuk mencapai level tersebut, analisis JPMorgan menyimpulkan bahwa total nilai pasar Bitcoin harus mengalami kenaikan sebesar 13% dari posisinya saat ini.

Bagi pembaca awam, kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah total nilai dari seluruh unit aset kripto yang telah beredar. Angka ini dihitung dengan mengalikan jumlah total koin yang ada dengan harga pasarnya saat ini. Metrik ini sering digunakan sebagai tolok ukur utama untuk melihat skala dan nilai sebuah aset digital di pasar.
Perbandingan antara Bitcoin dan emas bukanlah hal baru di dunia keuangan. Keduanya sering dianggap sebagai aset lindung nilai (safe-haven asset), yaitu instrumen investasi yang nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Emas telah memegang peran ini selama berabad-abad karena kelangkaan dan sejarahnya yang panjang. Sementara itu, Bitcoin, yang sering dijuluki “emas digital”, menawarkan karakteristik serupa seperti pasokan yang terbatas (hanya 21 juta koin) dalam format digital yang terdesentralisasi.
Pernyataan dari institusi keuangan sebesar JPMorgan memberikan sebuah bobot tersendiri pada perdebatan ini. Pandangan bahwa Bitcoin masih memiliki ruang untuk bertumbuh guna menyaingi emas menunjukkan adanya potensi pengakuan yang lebih luas dari sektor keuangan tradisional. Analisis ini dapat memengaruhi sentimen investor, terutama di kalangan institusional yang mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari diversifikasi portofolio mereka.
Meskipun analisis ini memberikan perspektif positif mengenai potensi pertumbuhan Bitcoin, pandangan JPMorgan tetaplah sebuah proyeksi berdasarkan perbandingan dengan aset tradisional. Pergerakan harga aset kripto di masa depan akan tetap bergantung pada berbagai faktor, termasuk adopsi, perkembangan regulasi, dan kondisi makroekonomi global. Namun, penilaian dari lembaga keuangan sekelas JPMorgan ini menegaskan bahwa narasi Bitcoin sebagai “penyimpan nilai” digital terus mendapatkan perhatian serius di panggung keuangan dunia.

Bukan emas atau permata, tapi ilmumulah harta yang tak akan bisa dicuri. Teruslah belajar, karena Anda sedang menimbun kekayaan sejati.